Truk Tambang Hantam Pengendara Motor Hingga Tewas, Ketua KNPI Cigudeg Pertanyakan Perbup Jam Operasional
PORTALBOGOR.COM, CIGUDEG - Tragedi mau kecelakaan lalu lintas kini kembali terjadi hingga memakan korban jiwa akibat dump truck galian tanah yang terjadi di Leuwisadeng, Kabupaten Bogor mendapat sorotan dari Ketua DPK KNPI Cigudeg.
Muhamad Nugraha (Agha) menilai bahwa kecelakaan terjadi karena tidak ada pemerataannya atas pemberlakuan Perbup tentang Jam Operasional Truk Tambang, khususnya di Leuwisadeng.
Karenanya, ia mendesak kepada Pemkab Bogor untuk segera merealisasikan Perbup tersebut agar masyarakat dapat merasakan keamanan dan kenyamanan.
Diketahui peristiwa tersebut tepatnya terjadi di Jalan Raya Desa Kalong Satu, Kecamatan Leuwisadeng yang berbatasan dengan Desa Cigudeg, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat pada Minggu, 07 Januari 2024 pukul 11.00 WIB.
Kejadian kecelakaan lalu lintas tersebut menimpa pengendara motor roda dua hingga telan 4 orang korban dari 3 pengendara motor yakni Honda Scopy, Honda Beat dan satu motor Honda Supra-x.
Atas kejadian itu, Ketua Dewan Pimpinan Kecamatan Cigudeg Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPK KNPI) yaitu Muhamad Nugraha (Agha) memberikan sorotan yang menilai bahwa kecelakaan disebabkan karena Perbup tentang Jam Operasional Kendaraan Tambang nyatanya tidak berlaku secara merata.
"Saya selaku Ketua DPK KNPI Cigudeg, merasa tidak ada pemerataan aturan terkait Perbub penetapan Jam Oprasional Tambang dari jam 05.00 WIB s/d 22.00 WIB. Hal itu seperti tidak berlaku di wilayah-wilayah seperti Jalan Raya Cigudeg atau yang lainya," ujar Muhamad Nugraha (Agha) selaku DPK KNPI Cigudeg kepada awak media portalbogor.com pada Minggu (07/01).
"Padahal Perbub itu dibuat untuk dilaksanakan (pada) seluruh wilayah di Kabupaten Bogor, seharusnya insiden seperti ini tidak terjadi kembali di wilayah Cigudeg," tegas Muhamad Nugraha.
"Saya mendesak kepada elemen-elemen, instansi lembaga-lembaga yang terkait terutama Pemerintah Kabupaten Bogor untuk segera merealisasikan jalan tambang, atau saya rasa perlu transparansi proses jalan tambang itu sendiri sudah seperti apa?" tuturnya.
"Saya tekankan tragedi ini jangan terulang kembali. Sehingga masyarakat bisa merasa nyaman dalam menjalankan aktivitas seperti biasa," ungkapnya.***
(Dede Surya)