Sungai Cikaniki Tercemar, Ratusan Warga Nanggung Kesulitan Air Bersih
PORTALBOGOR.COM, NANGGUNG - Kepala Desa Kalongliud, Jani Nurjaman, mengungkapkan bahwa pencemaran sungai Cikaniki telah berdampak pada ratusan warga.
Sebanyak 900 Kepala Keluarga (KK) yang tersebar di 25 RT sangat bergantung pada aliran sungai tersebut untuk kebutuhan sehari-hari.
"Kami memiliki 900 KK yang menggunakan aliran sungai Cikaniki untuk kebutuhan sehari-hari," ujar Jani Nurjaman kepada awak media portalbogor.com pada Kamis siang (18/07/2024).
Diketahui bahwa sungai Cikaniki telah menjadi sumber air utama bagi warga, terutama saat musim kemarau.
"Saat kemarau, sungai Cikaniki benar-benar digunakan untuk kebutuhan mandi, cuci, dan minum (MCK) warga. Namun jika kondisi tercemar seperti saat ini, tentu tidak bisa digunakan," jelasnya.
Meski tidak ada hujan deras, air sungai Cikaniki berubah warna menjadi coklat pekat. Hal ini sangat mengkhawatirkan mengingat aliran sungai ini mengalir di beberapa desa di Kecamatan Nanggung, yakni Desa Bantarkaret, Desa Nanggung, Desa Parakanmuncang, dan Desa Kalongliud.
Di Desa Bantarkaret, air sungai Cikaniki sudah jarang digunakan warga karena kondisinya yang tercemar.
Ama, seorang warga Desa Bantarkaret, mengaku tidak bisa menggunakan air sungai Cikaniki untuk kebutuhan sehari-hari akibat warna air yang coklat pekat.
"Kalau airnya coklat begini, untuk mandi saja gatal-gatal, apalagi untuk mencuci pakaian dan piring, bisa bahaya karena menimbulkan gatal-gatal di tangan," ujarnya.***
(Dede Surya)