Pemkot Depok Terapkan RDF, Solusi Alternatif Kurangi Beban TPA Cipayung
PORTALBOGOR.COM, KOTA DEPOK - Pemerintah Kota Depok kini melakukan pengelolaan sampah dengan memanfaatkan teknologi Refuse Derived Fuel (RDF), sebuah inovasi yang dapat mengubah sampah anorganik menjadi bahan bakar alternatif bagi industri pada Minggu, 8 September 2024.
Teknologi ini diharapkan Pemkot Depok dapat menjadi solusi pengurangan daya kapasitas di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung, yang kini kelebihan muatan dengan 1.300 ton sampah setiap harinya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Depok yaitu Abdul Rahman, mengungkapkan bahwa pada 2025, instalasi pengolahan RDF akan mulai dioperasikan dengan kapasitas 10 hingga 30 ton sampah per hari.
"Kami telah merancang program pengolahan sampah dengan teknologi RDF untuk menekan volume sampah yang dibuang ke TPA," ungkap Abdul Rahman pada Minggu (8/9).
Selain teknologi RDF, Pemkot Depok juga mengandalkan maggot atau larva dari lalat Black Soldier Fly (BSF) di Unit Pengolahan Sampah (UPS) Merdeka 2, Sukmajaya.
Diketahui bahwa Maggot mampu mengurai sampah organik hingga 2 ton per hari.
Bersama warga untuk memisahkan sampah rumah tangga, upaya pengelolaan sampah organik ini diharapkan dapat berjalan optimal.
"Pemanfaatan maggot menjadi salah satu solusi pengelolaan sampah organik yang berkelanjutan, dan saat ini telah berjalan di UPS 2 Merdeka," ujar Kepala DLH Pemkot Depok.
Diketahui bahwa setiap penduduk Kota Depok menghasilkan sekitar 0,6 kilogram sampah per hari, dari total populasi mencapai 2,3 juta jiwa.
Sehingga upaya pengelolaan sampah ini menjadi langkah strategi Pemkot Depok untuk mengatasi persoalan sampah yang semakin mendesak.***