Mubazir! Kantong Parkir Truk Tambang di Parungpanjang Tak Layak, Sopir Pilih Parkir Liar
PORTALBOGOR.COM, PARUNGPANJANG - Kantong parkir yang dibangun di Kecamatan Parungpanjang, Kabupaten Bogor untuk mengakomodasi truk tambang kini tidak beroperasi.
Alih-alih menjadi solusi untuk mengatur jam operasional truk tambang, proyek ini justru dibiarkan terbengkalai.
Tidak ada truk yang parkir dan tidak ada petugas yang berjaga, membuat lokasi tersebut kosong dan tidak terurus. Bahkan, sebagian lahan mengalami ambles.
Kondisi ini menimbulkan kekecewaan warga, seperti yang disampaikan oleh Wawan, salah seorang warga Parungpanjang.
“Iya, gitu, kondisinya. Dulu cuman ramai semingguan aja, sekarang gak kepakai. Proyek Mubazir,” ujarnya pada Kamis (10/10).
Menurut Junaedi selaku Ketua Aliansi Gerakan Jalur Tambang (AGJT), kantong parkir dengan luas 2,8 hektare tersebut belum layak digunakan.
Kurangnya fasilitas dan sarana yang memadai menyebabkan para sopir truk tambang lebih memilih parkir liar di bahu jalan atau di lahan sekitar tambang yang tidak jauh dari lokasi.
“Sudah diresmikan dan disebut sebagai solusi, tapi sarana dan prasarana kurang memadai. Bahkan, banyak keluhan dari sopir bahwa lahan di kantong parkir bisa ambles,” kata Junaedi.
Ketua Aliansi Gerakan Jalur Tambang menambahkan bahwa seharusnya kantong parkir ini dibangun dengan fasilitas yang cukup, agar para sopir bisa memanfaatkannya dengan nyaman hingga jam operasional truk dibuka.
Kondisi ini diperparah dengan minimnya pengawasan dari pihak berwenang. Para sopir merasa tidak aman memarkirkan kendaraan mereka di kantong parkir karena khawatir tanahnya akan ambles, seperti yang dialami salah satu sopir yang enggan disebutkan namanya.
“Ogah masuk saya, karena tempatnya khawatir amblas. Sebab teman saya juga pernah terjebak,” ujarnya.
Kurangnya pengawasan dan fasilitas yang tidak layak membuat proyek ini dianggap tidak berjalan sesuai harapan.
Sopir truk dan warga sekitar berharap ada perhatian lebih dari pihak berwenang agar kantong parkir ini benar-benar bisa menjadi solusi nyata bagi masalah operasional truk tambang.***
(Dede Surya)