Kronologi Bunuh Diri Prada Prima Saleh Gea Karena Stres Terlilit Hutang

Kronologi Bunuh Diri Prada Prima Saleh Gea Karena Stres Terlilit Hutang

Smallest Font
Largest Font

PORTALBOGOR.COM, SUKARAJA - Prada Prima Saleh Gea, seorang anggota Yonkes Divif 1 Kostrad, melakukan tindakan bunuh diri dengan gantung diri akibat stres yang disebabkan oleh hutang yang menumpuk di Asrama Yonif Sukaraja, Kabupaten Bogor.

Prada Prima menjabat sebagai Tayanrad Ton Fidiastik Kirumkitlap di kesatuan Yonkes Divif 1 Kostrad, yang berlokasi di Jl. Cimandala Raya, Desa Cimandala, Kecamatan Sukaraja.

Kapolsek Sukaraja yakni Kompol Birman Sumanullang juga turut membenarkan peristiwa bunuh diri tersebut.

"Iya, laporan dari Binmas, ada anggota TNI yang gantung diri, tapi saya tidak bisa merinci lebih jauh karena itu TKP wilayah militer, saya tidak bisa masuk terlalu dalam," jelas Kompol Birman yang dikutip portalbogor.com dari rri.co.id pada Rabu (5/6/2024).

Dandim 0621 Cibinong yaitu Letkol Inv Gan Gan Rusgandara, menambahkan bahwa kejadian tersebut berlangsung didalam kamar asrama.

"Peristiwa terjadi didalam kamar, jenazah segera diterbangkan pada Selasa pukul 10.00 WIB ke kampung halamannya di Nias, Sumatra Utara, menggunakan Ambulans Yonkes 1 Kostrad via Bandara Soekarno Hatta," ungkap Letkol Gan Gan.

Berikut kronologi kejadian bunuh diri anggota Yonkes Divif 1 Kostrad:

  • Pukul 23.00 WIB: Prada Prima Saleh Gea terlihat bolak-balik dari ruang cukur Yonkes ke depan kamar OB.
  • Pukul 00.00 WIB: Piket Rumkit Yonkes Divif 1 Kostrad, Kopka Bambang, mendatangi kamar OB yang gelap, sebuah kondisi yang tidak biasa sehingga menimbulkan kecurigaan.
  • Pukul 00.10 WIB: Setelah memeriksa lebih lanjut, Kopka Bambang menemukan kamar terkunci dari dalam. Saat berhasil membuka kamar tersebut, Prada Prima Saleh Gea ditemukan telah gantung diri menggunakan kabel listrik.
  • Pemeriksaan: Setelah pengecekan, Prada Prima Saleh Gea dinyatakan meninggal dunia dengan tubuh masih tergantung.
  • Pelaporan: Kopka Bambang segera melaporkan kejadian ini kepada Piket Batalyon Kesehatan, Peltu Yarnold, yang menjabat sebagai Pa Jaga.

Peristiwa ini menambah deretan kasus bunuh diri di kalangan anggota militer yang diakibatkan oleh tekanan psikologis dan finansial. Kejadian tragis ini menjadi pengingat akan pentingnya dukungan mental bagi para anggota TNI yang sedang menghadapi masalah pribadi.***

Editors Team
Daisy Floren