Krisis Pencemaran Sungai Cikaniki, PT Antam dan Satgas CRC Angkat Bicara

Krisis Pencemaran Sungai Cikaniki, PT Antam dan Satgas CRC Angkat Bicara

Smallest Font
Largest Font

PORTALBOGOR.COM, NANGGUNG – Kembali keruhnya aliran Sungai Cikaniki selama hampir satu minggu ini telah menarik perhatian PT Antam UBPE Pongkor.

Melalui Corporate Social Responsibility (CSR), PT Antam UBPE Pongkor menuturkan bahwa mereka siap untuk mengadakan pertemuan dalam rangka mencari solusi terbaik terkait pencemaran tersebut.

Arip menegaskan pentingnya kolaborasi dalam menjaga kebersihan Sungai Cikaniki.

"Terkait kembali keruhnya Sungai Cikaniki, kami akan berdiskusi untuk mencari solusi terbaik dan siap untuk kembali mengumpulkan baik Muspika Kecamatan Nanggung maupun Satgas Cikaniki River Community (CRC) apabila demi kepentingan lingkungan kita semua, kenapa tidak," ungkap Arip Rahman selaku perwakilan CSR PT Antam UBPE Pongkor pada Kamis (18/07).

"Ini menjadi kewajiban kita bersama untuk menjaga Sungai Cikaniki, baik dari kami pihak Antam, Muspika, maupun masyarakat. Semuanya memiliki kewajiban yang sama yakni harus menjaga Cikaniki ini. Seperti kondisi saat ini, mari kita tangani bersama," ujarnya.

PT Antam UBPE Pongkor juga berkomitmen untuk terus mendukung Satgas CRC.

"Kami dari PT Antam UBPE Pongkor akan terus mendukung Satgas CRC apapun kegiatannya selama kegiatan itu positif untuk semua," tambah Arip.

Misbah, Ketua Satgas CRC, menjelaskan bahwa komunitasnya terus memantau kondisi sungai setiap hari.

"Dari hasil laporan teman-teman Komunikasi Cikaniki yang setiap hari terus mengontrol kondisi sungai, informasi yang saya dapatkan bahwasanya hampir setiap hari Sungai Cikaniki ini airnya berwarna coklat pekat. Kami komunitas akan terus berupaya menjaga aliran Sungai Cikaniki ini," ungkapnya.

Misbah juga menyerukan seluruh pemangku kepentingan di Kecamatan Nanggung untuk bersatu dalam menjaga kebersihan sungai.

"Saya harap seluruh stakeholder yang ada di Kecamatan Nanggung ini bisa bersama-sama untuk menjaga dan memelihara guna tidak tercemarnya sungai. Mengingat akan sangat pentingnya fungsi sungai sebagai kebutuhan masyarakat dalam menjalankan rutinitas sehari-hari. Jika ini terus dibiarkan, bagaimana nasib masyarakat yang sehari-hari menggunakannya," katanya.

"Sungai adalah salah satu sumber kehidupan bagi masyarakat. Jika sungai tersebut tercemar, bagaimana masyarakat bisa menggunakan sungai untuk kebutuhan mereka. Menjaga Sungai Cikaniki ini adalah tanggung jawab kita bersama karena hal ini menyangkut keberlangsungan kehidupan masyarakat banyak yang ada di sepanjang aliran sungai," tutup Misbah.***

(Andi Suprihadi)

Editors Team
Daisy Floren