Keluarga Korban Pergeseran Tanah di Desa Sadeng Kolot Leuwisadeng Belum Dapat Perhatian Dari Instansi Terkait dan Pemdes Setempat
PORTAL BOGOR, Leuwisadeng - Pergeseran Tanah yang terjadi 3 Bulan silam di Kampung Cimandirasa 3, Desa Sadeng Kolot Kecamatan Leuwisadeng, mengakibatkan 3 rumah rusak parah tak kunjung ada perhatian dari Pemerintah Desa setempat.
Tepatnya di RT 6 dan 4 RW 2, para korban yang rumahnya terdampak bencana tersebut masih ditempati yang seharusnya sudah direlokasi ke tempat yang lebih layak dan aman.
Seperti istilah 'Sudah Jatuh Tertimpa Tangga Pula', Iis, salah satu keluarga yang terdampak, mengungkapkan kesedihannya pasca pergeseran tanah tersebut.
Pasalnya, ditengah kondisi rumah yang ditempatinya rusak parah dan hampir roboh suaminya kini terkena penyakit struk.
"Rumah saya roboh terjadi sebelum puasa namun tetap saya isi karna kalau ga saya isi mau diam dimana saya, sementara keadaan saya seperti ini suami saya aja sakit parah kena struk," ungkapnya.
Lebih lanjut, dirinya beserta keluarga korban lainnya sudah melaporkan ke Pemerintah Desa setempat namun hingga saat ini belum mendapatkan respon.
"Saya melaporkan ke Pemerintahan Desa sudah bahkan sebelum pemilihan Presiden sudah ada yang kontol kondisi rumah saya namun sampai saat ini belum ada tanggapan sama sekali baik relokasi maupun bantuan lainnya," lanjutnya.
Padahal, menurut Iis pergeseran tanah di Desa tersebut sering terjadi di malam hari dan ketika hujan datang.
"Ada 3 rumah yang rusak parah salah satunya rumah saya dan rumah orang tua saya adapun kejadian sering terjadinya pengeseran tanah ini setiap hujan dan dimalam hari," pungkasnya.
Hal yang sama diceritakan korban lainnya, Paih, menurutnya Pemdes ataupun instansi terkait belum memberikan kepastian dan memberikan bantuan hingga saat ini.
"Dicek udah dua kali tapi sampai saat ini belum ada bantuan sama sekali untuk kami, bahkan untuk pindah relokasi pindah sementara pun tidak ada sedikitpun ucapan dari Pemerintah Desa," imbuhnya.
Sementara itu Lia Ketua RT 06 ketika dikonfirmasi menjelaskan, ada sekitar 15 rumah dari 2 Kampung yang sudah dilaporkan ke Pemdes.
"Untuk laporan saya sudah melaporkan ke pemerintahan desa maupun kecamatan namun sampai saat ini belum ada tapi katanya nanti ada," tutupnya.
(Supri)