Jadi Destinasi Wisata Kuliner, Pemkab Bogor Harus Adopsi Shelter PKL Stadion Manahan Solo

Jadi Destinasi Wisata Kuliner, Pemkab Bogor Harus Adopsi Shelter PKL Stadion Manahan Solo

Smallest Font
Largest Font

PORTALBOGOR.COM, KOTA SURAKARTA - Stadion Manahan Solo telah menjadi saksi sejarah atas kesuksesan Indonesia dalam menggelar event sepakbola berkelas dunia yakni Piala Dunia U-17 pada  Sabtu, 2 Desember 2023.

Laga pertandingan final Piala Dunia U-17 pertemukan kesebelasan Jerman kontra Prancis, menjadi yang sangat berkualitas yang dimenangkan Jerman dengan skor 4-3  2-2) melalui drama adu penalti.

Namun ada hal yang menarik dari perhelatan final Piala Dunia U 17 di Stadion Manahan Solo, yakni keberadaaan shelter PKL Stadion Manahan Solo yang sangat rapih dan nyaman.

Bukan hanya untuk PKL, tapi juga untuk berolahraga karena dilengkapi dengan jogging track yang sangat bagus dan indah, serta ditopang dengan fasilitas parkiran kendaraan roda dua yang rapih dan tidak mengganggu jalan raya serta area jogging track.

Diketahui bahwa penataan shelter PKL di Kawasan Stadion Manahan Solo merupakan salah satu dari 10 prioritas proyek revitalisasi Kota Surakarta.

Konsep dan penataan PKL di Stadion Manahan Solo dengan membuat shelter PKL punya tujuan menjadikan ruang publik yang lebih tertata dan modern, nyaman untuk aktivitas berolahraga ataupun sekedar tempat mencari angin.

Dilansir portalbogor.com pada Senin (04/12) dari Essay dengan tajuk "Ketika PKL Menjadi Icon Wisata dan PAD Atas Piala Dunia U-17: Belajar Dari Penataan Stadion Manahan Solo", yang ditulis Asep Syahmid.

Selain karena penataannya, tapi juga dapat menghadirkan wisatawan dan sumber pendapatan hingga dipandang perlu untuk menjadi contoh oleh daerah lain seperti Kabupaten Bogor yang memiliki Stadion Pakansari.

Stadion Pakansari merupakan stadion yang megah namun dinilai tampak kurang asri dan kurang rapih dalam tata kelola dan penempatan PKL.

Diketahui bahwa shelter PKL Stadion Manahan Solo itu dibangun oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) dan berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Surakarta.

Adapun untuk shelter PKL Stadion Manahan Solo letaknya persis berada disisi barat Stadion, tepatnya berlokasi di Jalan KS Tubun, Manahan, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta.

Dengan adanya shelter Manahan ini, secara tidak langsung telah menata wajah kawasan Stadion Manahan Solo menjadi lebih bagus dan punya daya tarik lainnya seperti keberadaan food court.

Pemkab Bogor dalam hal ini Dispora, Dishub, DPKPP,  Dinas Koperasi dan UMKM, Bagian Perekonomian Setda, serta Disdaginnya dinilai harus melakukan study banding dan mencontoh hal positif yang sudah dilakukan Pemkot Surakarta dengan membuat shelter PKL Stadion Manahan Solo.

Pemkot Surakarta telah mendesain Stadion Manahan Solo yang juga secara tidak langsung menjadi destinasi wisata kuliner pagi hingga malam.

Kawasan shelter PKL Stadion Manahan Solo yang dilengkapi dengan jogging track saat ini telah menjadi icon baru tempat berkumpul dan berolahraga masyarakat setempat, bahkan bagi wisatawan yang melancong ke Kota Surakarta.

Tak hanya itu, keberadaan shelter PKL Stadion Manahan Solo telah memberi tempat yang lebih nyaman kepada pengunjung atau wisatawan yang ingin berolahraga atau sekadar jalan-jalan untuk menikmati suasana Kota Solo.

Tampak jelas bahwa shelter PKL Stadion Manahan Solo mengusung konsep perpaduan atau kolaborasi destinasi sport and kuliner.

Beragam jajanan tradisional khas Solo dan kuliner nusantara lainnya tersaji di 120 shelter PKL Stadion Manahan Solo dan memudahkan pengunjung untuk memilih kuliner kesukaannya.

Saat ini ada 132 orang yang berjualan di 120 shelter PKL Stadion Manahan Solo yang dibagi kedalam dua shift, yaitu shift yang dari pagi sampai sore dan shift sore sampai malam.

Semua pedagang yang berjualan di shelter PKL Stadion Manahan Solo umumnya berjualan kuliner dari minuman hingga makanan.

Hebatnya lagi, untuk mendukung kesuksesan pelaksanaan Piala Dunia U17, semua pedagang yang ada di shelter PKL Stadion Manahan Solo harus mengosongkan tempatnya dan pindah sementara ke shelter-shelter lainnya yang ada di Kota Solo.

Sumber : Essay dengan judul "Ketika PKL Menjadi Icon Wisata dan PAD Atas Piala Dunia U-17: Belajar Dari Penataan Stadion Manahan Solo", ditulis oleh  Asep Syahmid.

Editors Team
Daisy Floren