Inovasi PT Indocement, Jadikan Sampah Sebagai Bahan Bakar Alternatif Produksi
PORTAL BOGOR, Citeureup - Upaya penanggulangan persoalan sampah yang semakin menumpuk serta mengurangi dampak negatif karbon dioksida (CO²) PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk, berinovasi untuk mengubah sampah menjadi bahan bakar alternatif. Rabu, (28/06/2023).
Dalam hal ini, PT Indocement menjalin kerjasama dengan pihak Unit Pengelola Sampah Terpadu (UPST) Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi DKI Jakarta.
Direktur Utama PT Indocement, Christian Kartawijaya, menjelaskan bahwa kerjasama yang dijalin antara pihaknya dengan pemerintah merupakan bukti nyata kolaborasi positif upaya permasalahan sampah yang setiap tahunnya mengalami kenaikan signifikan.
“Semoga kerja sama antara Indocement dan Pemprov DKI Jakarta bisa menjadi contoh kerja sama penangganan sampah antara pihak swasta (pabrikan semen) dan pemerintah daerah," ucap Christian Kartawijaya.
Lebih lanjut, dirinya juga menjelaskan visi misi perusahaan dalam mengurangi dampak negatif CO² yang telah ia rencanakan beberapa tahun ini dan beberapa tahun mendatang.
“Bagi Indocement, pemanfaatan bahan bakar alternatif sejalan dengan visi dan misi Perusahaan untuk mengurangi CO² dari pemakaian bahan bakar fosil (batu bara). Indocement sendiri telah menggunakan bahan bakar alternatif sebesar lebih dari 18% sampai dengan tahun 2022 yang lalu dan kami merencanakan sampai dengan lebih dari 40% bahan bakar alternatif untuk menggantikan penggunaan batu bara di tahun 2030," sambungnya.
Dalam kesempatan yang sama, Pj. Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, dalam rangka melepas simbolis pengangkutan pertama puluhan truk bermuatan bahan bakar alternatif Refuse-Derived Fuel (RDF), pada Selasa, 27 Juni kemarin, menyampaikan apresiasinya kepada pihak perusahaan.
"Atas nama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, saya menyampaikan apresiasi yang tinggi dan ucapan terima kasih kepada industri semen yang bersedia bekerja sama menjadi offtaker RDF dari TPST Bantargebang” kata Heru Budi Hartono.
Senada dengan Pj. Gubernur DKI Jakarta, Kepala DLH DKI Jakarta, Asep Kuswanto, disela menyampaikan apresiasinya, ia juga menjelaskan mekanisme pengolahan sampah menjadi bahan bakar di TPST Bantar Gebang.
“Pengolahan sampah ini dilakukan secara mekanis melalui proses pemilahan, pencacahan, dan pengeringan, menghasilkan produk RDF, yaitu hasil olahan sampah padat yang padat berupa materi mudah terbakar (plastik, kertas, dll.) yang telah berukuran homogen (curah atau pelet) serta dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif,” tambah Asep. (***)