Drama Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026: 2 Pelatih Dipecat, 4 Di Ujung Tanduk

Drama Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026: 2 Pelatih Dipecat, 4 Di Ujung Tanduk

Smallest Font
Largest Font

PORTALBOGOR.COM, JAKARTA – Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia menjadi arena persaingan paling sengit, dengan selisih poin yang amat tipis antara tim-tim yang berlomba memperebutkan posisi kedua untuk lolos langsung ke Piala Dunia 2026. 

Ketatnya persaingan ini tak hanya memengaruhi performa tim di lapangan, tetapi juga menghantam posisi para pelatih, yang kini berada dibawah tekanan luar biasa.  

Setidaknya dua pelatih telah kehilangan pekerjaan mereka, sementara empat lainnya berada di ujung tanduk, berjuang mempertahankan posisi mereka dalam atmosfer kompetisi yang intens.  

Graham Arnold Mundur Pasca Mendapat Tekanan Bertubi-Tubi
Pelatih pertama yang menjadi korban adalah Graham Arnold, yang memutuskan mundur dari posisinya sebagai pelatih timnas Australia. 

Keputusan ini diambil setelah hasil imbang tanpa gol melawan Timnas Indonesia di Stadion Gelora Bung Karno, September lalu.  

Tekanan pada Arnold sebenarnya telah dimulai sejak Australia kalah 0-1 dari Bahrain di laga perdana grup. Kekalahan itu membuat federasi sepak bola Australia menaruh ekspektasi besar pada Arnold, namun performa yang kurang konsisten membuatnya memilih mundur.  

Roberto Mancini: Juara Euro yang Kehilangan Arah di Arab Saudi  
Pelatih kedua yang menjadi korban adalah Roberto Mancini, sosok yang pernah membawa Italia menjadi juara Euro 2020. 

Roberto Mancini gagal membawa Arab Saudi tampil kompetitif di Grup C. 

Rentetan hasil buruk, termasuk ditahan imbang 1-1 oleh Indonesia di Jeddah, membuat Federasi Sepak Bola Arab Saudi kehilangan kepercayaan dan memutuskan untuk memecatnya.  

Shin Tae-yong ditengah Tekanan Besar 
Tekanan juga dirasakan pelatih Timnas Indonesia yakni Shin Tae-yong, setelah mengalami dua kekalahan beruntun dari China (1-2) dan Jepang (0-4).

Posisi Shin Tae-yong sempat digoyang, namun kemenangan gemilang 2-0 atas Arab Saudi di Gelora Bung Karno pada Selasa lalu, berhasil memberinya ruang bernapas.  

"Ini adalah kemenangan penting untuk menunjukkan bahwa Indonesia mampu bersaing di Grup C," ujar Shin Tae-yong seusai pertandingan.  

Drama Lain di Grup Neraka Antara Popovic dan Ivankovic  
Pelatih China yaitu Branko Ivankovic, juga menghadapi tekanan setelah timnya menelan tiga kekalahan beruntun. Namun, kemenangan penting melawan Indonesia dan Bahrain membuat posisinya sementara aman.

Hal serupa dialami Tony Popovic, pelatih baru Australia, yang masih belum menunjukkan perubahan signifikan pada timnya.  

Dengan laga-laga krusial di bulan Maret, situasi ini bisa menjadi titik balik bagi para pelatih. Apakah mereka mampu mengubah arah atau justru terpaksa angkat koper?

Grup C tak hanya menampilkan persaingan ketat antartim, tetapi juga menjadi medan ujian terbesar bagi para pelatih yang berada dibawah sorotan tajam publik dan federasi.*** 

Editors Team
Daisy Floren