Dorong Kajian Independen Penyebab Gempa Bumi di Pamijahan, Ruhiyat Sujana: Masyarakat Butuh Kepastian

Dorong Kajian Independen Penyebab Gempa Bumi di Pamijahan, Ruhiyat Sujana: Masyarakat Butuh Kepastian

Smallest Font
Largest Font

PORTALBOGOR.COM, PAMIJAHAN - Komisi IV DPRD Kabupaten Bogor yaitu Ruhiyat Sujana mengusulkan adanya keterlibatan lembaga independen atau non-pemerintah untuk melakukan evaluasi mendalam terkait penyebab gempa bumi yang terjadi di Pamijahan, Bogor, dan Kabandungan Sukabumi pada tanggal 8 dan 14 Desember 2023 kemarin. 

Ruhiyat Sujana yang juga selaku Sekretaris Komisi IV DPRD Kabupaten Bogor, menegaskan bahwa kajian independen ini diperlukan untuk menghindari penyebaran asumsi yang tidak benar ditengah masyarakat terkait penyebab gempa bumi tersebut.

Anggota DPRD Kabupaten Bogor Dapil IV itu pun menjelaskan bahwa banyak masyarakat di Pamijahan memiliki asumsi bahwa gempa bumi yang merusak ratusan rumah disekitar wilayah operasi PT Star Energy Geothermal Salak (SEGS) yang disebabkan oleh aktivitas SEGS itu sendiri. 

“Itu kan ranah keilmuan. Supaya fair harus ada penelitian yang independen, agar berimbang. Jangan sampai ketika ada bencana dan sebagainya, masyarakat menduga-duga,” kata Ruhiyat Sujana kepada awak media pada Rabu 20 Desember 2023.

Meskipun Badan Geologi telah menyatakan bahwa penyebabnya bukan berasal dari PT Star Energy Geothermal Salak, Ruhiyat Sujana menganggap penting untuk tetap melibatkan lembaga independen dalam melakukan kajian agar hasilnya dapat lebih objektif dan komprehensif.

"Sisi lain, kita harus punya sumber (informasi) bukan hanya (dari) badan Geologi yang plat merah (lembaga pemerintah). Disisi lain bagi (berasal) lembaga lain, bisa gak lakukan penelitian ketika semakin banyak sumber jadi semakin kuat? Masyarakat butuh kepastian penyebab bencana itu," ungkap Ruhiyat Sujana.

Walaupun Ruhiyat Sujana meyakini bahwa setiap kegiatan eksploitasi alam akan berdampak pada lingkungan, ia tetap berharap adanya keterlibatan lembaga independen untuk memberikan pemahaman dan informasi yang lebih objektif. 

“Walaupun secara ilmu pengetahuan saya sendiri punya keterbatasan, tapi dari sudut lain saya punya pandangan sendiri. Namanya eksploitasi alam pasti ada dampak lingkungan,” katanya.

Upaya ini diharapkan tidak hanya dilakukan oleh Badan Geologi, namun juga oleh lembaga lain, sehingga masyarakat mendapatkan kepastian terkait penyebab gempa dan menghindari penyebaran asumsi yang tidak benar.

“Saya berharap bukan hanya badan Geologi aja. Saya berharap ada lembaga lain yang juga melakukan penelitian. Kita tidak ingin ada kejadian (bencana gempa bumi) lagi, sebagai penguatan juga jangan sampai jadi bola liar ini asumsi masyarakat,” harapnya.***

Editors Team
Daisy Floren