Disdik Kabupaten Bogor Tingkatkan Kompetensi 150 Guru PAUD Lewat Diklat Berjenjang
PORTALBOGOR.COM, CIPAYUNG - Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor terus berupaya meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dikalangan tenaga pendidik, khususnya guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dengan menggelar Diklat selama 5 hari di Cipayung.
Salah satu langkah yang diambil adalah mengadakan Diklat (pendidikan dan pelatihan) berjenjang tingkat dasar yang diinisiasi oleh Bidang Pembinaan Pendidikan Non Formal (PNF).
Kegiatan ini diselenggarakan selama lima hari di Hotel Accram, Jalan Raya Puncak, Cipayung, Megamendung, mulai 14 hingga 18 Oktober 2024, dengan melibatkan 150 guru PAUD.
Kabid Pembinaan PNF Disdik Kabupaten Bogor yaitu Siswanto, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pembekalan kepada para guru PAUD agar semakin kompeten dalam mengajar.
"Dalam beberapa hari pengajar PAUD mendapat materi terkait metodologi pembelajaran, teknologi pembelajaran, kurikulum, serta pengembangan diri dari narasumber yang dihadirkan," kata Siswanto.
Tidak hanya diberikan materi, peserta juga mendapatkan kesempatan untuk langsung mempraktikkan apa yang dipelajari selama pelatihan.
Pelatihan ini melibatkan narasumber dari Kemendikbudristek, Universitas Ibn Khaldun Bogor (UIKA), Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), dan Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
Hal ini menunjukkan keseriusan pemerintah daerah dalam membangun kualitas pendidikan dasar yang mumpuni melalui kerja sama dengan institusi pendidikan ternama.
Siswanto menambahkan bahwa diklat berjenjang ini lebih spesifik dibandingkan pelatihan lainnya, dengan harapan besar bahwa para peserta mampu mengimplementasikan ilmu yang diperoleh saat kembali ke sekolah masing-masing.
"Di antara pelatihan lain ini, diklat dasar yang dilaksanakan ini memang lebih spesifik. Mudah-mudahan dengan diklat dasar berjenjang ini para guru PAUD kompetensinya makin meningkat," ujarnya.
Namun, tantangan yang dihadapi adalah memastikan bahwa setiap guru dapat menerapkan pengetahuan yang didapat di lapangan, serta bagaimana pelatihan ini bisa berdampak langsung pada kualitas pendidikan anak usia dini.***