Aspirasi Warga Serukan DPRD Kerja Nyata, Jalan Rusak dan Pelayanan Publik Buruk di Cigudeg
PORTALBOGOR.COM, CIGUDEG - Reses anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bogor Daerah Pemilihan (Dapil) V pada masa sidang I tahun 2024-2025 menjadi momentum penting bagi warga Kecamatan Cigudeg untuk menyuarakan berbagai persoalan mendesak yang berlangsung di Aula Kantor Kecamatan Cigudeg pada Senin, 2 Desember 2024.
Acara tersebut dihadiri sejumlah anggota DPRD dari berbagai partai politik, di antaranya Aan Triana Almuharom (Golkar), Siti Aisyah (PPP), Usep Nukliri (PAN), Dede Suhendar (Demokrat), Sutoto (PKS), Santi Nur Sadiman (Nasdem), dan Sarni (Gerindra).
Sementara itu, dua anggota DPRD lainnya, yakni Egi Gunadi (PDI Perjuangan) dan Nurodin atau Jaro Peloy (PKB), menggelar reses secara terpisah.
Diketahui juga bahwa Ketua DPRD Kabupaten Bogor yakni Sastra Winara, tidak hadir dalam acara ini.
Hadir pula dalam reses tersebut Camat Cigudeg, kepala desa, perangkat desa, BPD, kepala sekolah, guru honorer, serta perwakilan organisasi kepemudaan.
Warga memanfaatkan momen ini untuk menyampaikan berbagai keluhan dan aspirasi yang selama ini dianggap belum mendapatkan perhatian serius.
Isu utama yang disoroti warga adalah kondisi infrastruktur yang buruk, terutama jalan tambang dan ruas jalan PUPR Banyuasih yang rusak parah.
Jalan tersebut menjadi akses penting, terutama untuk distribusi logistik pemilu seperti Pilpres, Pileg, dan Pilkada. Kondisi ini sering kali menyulitkan petugas penyelenggara pemilu di wilayah tersebut.
Selain itu, fasilitas umum seperti gedung pemuda dan GOR yang sudah lama direncanakan juga belum terealisasi meskipun lahan dan Detail Engineering Design (DED) telah tersedia.
Warga menganggap lambatnya realisasi pembangunan ini sebagai bentuk kurangnya perhatian pemerintah terhadap kebutuhan daerah.
Dalam bidang kesehatan, warga mengeluhkan Puskesmas di Kecamatan Cigudeg yang hingga kini belum memiliki fasilitas rawat inap. Pelayanan kesehatan dasar ini dinilai sangat penting untuk masyarakat setempat.
Selain itu, isu pengangkatan tenaga honorer menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) juga menjadi perhatian utama, mengingat banyaknya guru honorer yang belum mendapatkan kejelasan status.
Masalah tata ruang (RDTR) yang berdampak pada perumahan warga dan kondisi pagar Kantor Kecamatan yang memprihatinkan turut disampaikan oleh masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa berbagai aspek pelayanan publik di Cigudeg ini masih memerlukan pembenahan serius.
Warga Kecamatan Cigudeg berharap agar para anggota DPRD Kabupaten Bogor benar-benar menjalankan amanah mereka sebagai wakil rakyat.
Mereka menuntut adanya langkah konkret untuk memperbaiki kondisi wilayah yang hingga kini dirasa tertinggal dibandingkan daerah lain.
"Kami semua yang hadir berharap selaku warga Kecamatan Cigudeg kepada para anggota DPRD Kabupaten Bogor yang menjadi wakil kami agar Kecamatan Cigudeg tidak menjadi wilayah daerah yang tertinggal," ujar salah satu warga yang hadir pada Senin (2/12).
Reses ini diharapkan menjadi awal dari tindakan nyata yang dapat membawa perubahan bagi Kecamatan Cigudeg.
Dengan berbagai aspirasi yang telah disampaikan, DPRD diharapkan dapat memberikan perhatian serius agar keadilan pembangunan dirasakan oleh seluruh masyarakat Kabupaten Bogor.***
(Dede Surya)