80 Hektar Sawah Dilanda Kekeringan, Dampak Dari Bendungan Cibongas Nanggung Tak Kunjung Ada Perbaikan

80 Hektar Sawah Dilanda Kekeringan, Dampak Dari Bendungan Cibongas Nanggung Tak Kunjung Ada Perbaikan

Smallest Font
Largest Font

PORTAL BOGOR, Nanggung - Usai terkena bencana tahun 2020 silam, kini Bendungan Cibongas yang berada di Desa Kalongliud Kecamatan Nanggung, sudah tidak bisa lagi dimanfaatkan warga. 

Pemerintah Desa Kalongliud Kecamatan Nanggung meminta Pemerintah Kabupaten Bogor, memperbaiki bendungan yang hancur diterjang banjir pada bencana 2020 lalu.

"Kondisi Bendungan Cibongas fungsinya untuk mengairi 2 kelompok tani (kelompok Sukamaju dan Cempaka) luas lahan kurang lebih 80 hektar pesawahan," Kata Kepala Desa Kalongliud Jani Nurjaman. 

Jani menjelaskan, pasca bencana alam tahun 2020, sampai saat ini petani tidak dapat melakukan aktivitas pertanian lagi akibat tak ada air.

"Walaupun ada yang bertani karena terpaksa faktor kebutuhan untuk jaminan hidup dengan mengandalkan air tadah hujan," kata Jani.

Ia menuturkan, pada tahun 2022 pernah dilakukan pembangunan untuk perbaikan Bendungan tersebut dengan sumber dana dari APBD Kabupaten, akan tetapi hanya sebatas ditambal pada bagian tembok saja.

"Tapi proyek tersebut tidak mengerjakan bendungan yang ambrol (rusak), sehingga bendungan tak berfungsi dan kondisinya sama sejak awal," keluhnya.

Pemerintah Desa berharap respon dan tindakan pemerintah agar bendungan segera dilakukan perbaikan, agar lahan pertanian di dua kelompik tani dapat berjalan normal.

"Kalau ada perbaikan minimal para petani bisa beraktivitas kembali, dan ladang pesawahan merupakan sumber kehidupan warga sekitar terutama untuk menjaga ketahanan pangan di desa," tegasnya.

Bahkan ia mencatat bahwa bendungan masuk sebagai Aset Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor.

Disisi lain, DPUPR melalui UPT insfrastruktur Air menyampaikan dalam kegiatan Rakor Minggon, bahwa di tahun ini belum ada anggaran untuk rehabilitasi Bendungan tersebut.

"Tahun ini Tidak dianggarkan untuk rehabilitasi bendungan," ucap Kepala UPT Insfrastruktur Air

Dampaknya sebagian petani beralih komoditi menjadi tanaman sayur mayur, sebagai kegiatan lain akibat tak ada aliran sungai. (Ilham/Dede)

Editors Team
Daisy Floren